Wednesday 7 October 2015

"Reseptor serta Cara Kerja Panca Indra"


1.      MATA (INDRA PENGLIHATAN)
Reseptor pada mata adalah:
a.       Sel-sel batang
b.      Sel-sel kerucut
Kedua reseptor ini akan mengubah energy cahaya  menjadi impuls saraf.
Cara kerja mata:
a.       Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil
b.       Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata
c.       Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
d.       Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
e.       Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.

2.      TELINGA (INDRA PENDENGARAN)
Reseptor pada telinga berupa  sel-sel  berbentuk rambut.
Cara kerja indra pendengaran adalah:
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan
limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

3.      HIDUNG ( INDRA PENCIUMAN)
Reseptor pada hidung: Sel Olfaktori
Proses  penciuman adalah:
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.

4.      LIDAH  (INDRA PENGECAP)
Reseptor pada lidah berupa kuncup-kuncup pengecap (teste buds)
Cara kerja indra tunas pengecap (papila) adalah:
Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.
a.       Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
b.      Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah
c.       Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah
d.      Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

5.      KULIT (INDRA PERABA)
Macam-macam reseptor pada kulit adalah sebagai berikut.
a.       Korpuskula Paccini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
b.      Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba.
c.       Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf perasa panas.
d.      Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
e.       Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba
f.       Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan
g.       Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
Cara kerja kulit adalah:
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
           
            Sumber:
           Anonim, 2013. Alat indera pada manusia 9.1. http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1, (online), diakses tanggal 8 oktober 2015.
Anonim, 2013. Bagian-bagian mata. http://articles.myhardisk.com/2009/08/bagian-bagian-mata.html, (online), diakses tanggal 8 oktober 2015.
Anonim, 2013. Biologi kelas 2 indera pengelihat.
Brooker. 1992. Human Struktur and Function. London: Mosby.
Carola JP dan Noback CR. 1992. Human Anatomi and Physiology.
             http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-                                               Pendamping/Praweda/Biologi/0087%20Bio%202-10a.htm, (online), diakses tanggal 8 oktober 2015